PENDIDIKAN BERBASIS MULTIKULTURAL DI SD



PARTISIPASI ORANG TUA DAN MASYARAKAT
DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN BERBASIS MULTIKULTURAL
DI SEKOLAH DASAR

By: ASWASULASIKIN


ABSTRAKSI



Tujuan pokok pendidikan bervisi  multikulturalisme adalah menerapkan prinsip-prinsip keadilan, demokrasi, dan sekaligus humanisme. Dua argumentasi kuat yang mendukung urgensi pendidikan multikulturalisme; pertama alam demokrasi di Indonesia yang semakin terbuka, kedua fenomena heterogenitas masyarakat yang membentuk negara-bangsa Indonesia. Adalah suatu yang naif bila masyarakat menyebut dirinya demokratis, namun masih terdapat berbagai ganjalan dalam masyarakat dalam menyikapi berbagai perbedaan yang ada. Karena itu, pendidikan di alam demokrasi seperti saat ini harus berorientasi pada kepentingan bangsa yang berlatarbelakang multi-etnic, multi-religion, multi-language, perbedaan status sosial, perbedaan kelamin, perbedaan kemampuan, dan lain-lain. Sikap akomodatif terhadap berbagai perbedaan yang ada untuk terbangunnya sebuah peradaban yang menghargai berbagai perbedaan itu tentu tidak mungkin dicapai melalui proses-proses yang homogen (seragam). Artinya, proses pendidikan yang dikembangkan juga harus mencerminkan heterogenitas sesuai karakteristik perbedaan-perbedaan itu.
Pendidikan multikultural sudah menjadi tuntutan yang harus dipenuhi, tidak dapat ditawar-tawar lagi, karena Indonesia sebagai Negara multikultur terbesar di dunia. Pendidikan multikultural tidak hanya sekedar diwacanakan, namun sudah waktunya untuk segera direalisasikan di Indonesia, baik melalui jalur pendidikan formal, nonformal, maupun informal. Pendidikan formal, dalam hal ini sekolah, harus menjadi pelopor pendidikan multikultural. Demikian pula pendidikan nonformal dan informal juga merupakan jalur pendidikan yang harus diperkuat untuk berhasilnya pendidikan multikultural. Dengan demikian, pendidikan yang setara bagi semua warga negara sebagai tujuan utama pendidikan multikultural akan dapat terwujud. Khususnya di lingkup sekolah, melalui pendidikan multikultural berarti perbedaan individu siswa (dari segi etnis, latar belakang sosial-ekonomi, kultur, kepandaian, agama, dll.)
 Perlu dikembangkan partisipasi orangtua dan masyarakat dalam pengelolaan pendidikan multikultural berbasis multikultural di sekolah dasar. Pengambilan keputusan bersama hanya bisa dilakukan apa bila ada partisipasi dari seluruh stakeholders. Partisipasi memerlukan aktivitas dari kedua belah pihak. Sekolah membuka kesempatan dan mendorong stakeholders untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Tanpa ada keterbukaan dari sekolah, tidak mungkin akan muncul partisipasi yang sehat. Adanya pelibatan memungkinkan masyarakat memiliki rasa tanggung jawab terhadap kelanjutan program-program yang sudah dirancang oleh sekolah.
Selain itu pengelola pendidikan dasar harus memahami kondisi orangtua dan masyarakat sehingga dapat menentukan pendekatan dan cara berkomunikasi yang tepat agar masyarakat mau terlibat secara sadar dan sukarela. Sosialiasasi dapat digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan dan menjual imformasi kapada masyarakat. Semakin baik dan semakin jelas penyampainnya maka masyarakat akan semakin mudah dalam menerima apa yang disampaikan. Kemampuan manajemen sekolah dalam penyampaian informasi menjadi salah satu faktor penentu tingkat partisipasi orang tua dan masayarakat dalam pendidikan multikultural di sekolah dasar.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Moral di SD

PENDIDIKAN BERBASIS BUDAYA LOKAL